Thursday, July 30, 2009

konsumsi kopi kurangi racun alkohol

Alkohol memliki banyak efek buruk bagi kesehatan, terutama kesehatan hati. Mau tahu cara mengurangi efek buruk alkohol? Menurut penelitian, racun yang terkandung pada alkohol dapat dikurangi secara alami dengan konsumsi kopi.

Sebuah penelitian dilakukan Dr. Arthur Klatsky dari divisi peneliti di Oakland, California mengenai hal tersebut. Ia melakukan survey terhadap 125.000 orang. Sebagian dari mereka merupakan peminum berat dan ketergantungan alkohol.

Kutip detikhot dari MSNBC, Selasa (21/7/2008), hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi satu cangkir setiap hari akan mengurangi 80 persen risiko infeksi hati akibat konsumsi alkohol.

Lebih lanjut dijelaskan, kopi dapat menyaring racun dari alkohol yang ada di darah seseorang. Sayangnya, para peneliti belum dapat menjelaskan, bahan apa yang terdapat dari kopi yang dapat menyaring racun tersebut.

Namun ditekankan juga oleh para peneliti itu, konsumsi kopi sebanyak-banyak bukan merupakan jawaban dari perilaku minum alkohol yang berlebihan. Karena terlalu banyak kafein dalam tubuh hanya akan menimbulkan penyakit yang lain.

detik.com

Kopi, Minuman Lezat yang Sempat Terlarang

Ada cerita menarik berkaitan dengan sejarah kopi. Konon, Raja Gustaff II (1594-1632) dari Swedia pernah menjatuhkan hukuman kepada dua orang bersaudara kembar. Mereka dianggap bersalah dalam suatu tindak pidana yang dituduhkan kepada mereka. Untuk menentukan siapa yang bersalah, sang raja membuat aturan unik dan tak lazim.

Salah seorang hanya diizinkan minum kopi selama hidupnya, sedangkan seorang lagi hanya boleh minum teh. Nah, siapa yang lebih dulu meninggal, dialah yang dianggap bersalah. Ternyata, yang meninggal duluan adalah peminum teh pada usia 83 tahun, meski sudah terlambat, dia ditetapkan sebagai yang bersalah. Sejak saat itulah, orang Swedia dan negara-negara di kawasan Skandinavia menjadi begitu maniak dan fanatik terhadap kopi. Mungkin mereka percaya dengan minum kopi, umur mereka bisa lebih panjang.

Mitos dan Sejarah

Kisah Raja Gustaff II dan aturan minum kopinya hanyalah salah satu kisah unik yang mewarnai perjalanan kopi. Di sejumlah tempat dan negara ada banyak legenda dan kisah mengenai kopi, meski kisah-kisah tersebut bercampur aduk antara mitos dan sejarah. Legenda paling masyhur dalam perjalanan kopi adalah kisah Kaldi dan temuan “biji merah ajaibnya”.

Dalam satu kisah disebutkan, sekitar abad ke-3, hiduplah seorang penggembala kambing di Ethiopia bernama Kaldi. Kaldi dikenal sebagai penggembala yang baik dan sangat bertanggung jawab terhadap hewan yang diurusnya. Suatu hari, kambing-kambing tersebut tidak pulang dan Kaldi pun mencarinya. Ketika ditemukan, Kaldi melihat kelakuan aneh diperlihatkan oleh kambing-kambingnya, berloncatan riang gembira, seperti sedang mabuk.

Tentu saja Kaldi heran dan mencari tahu apa gerangan yang menyebabkan kambing-kambing itu “menari-nari”? Kaldi kemudian tertarik oleh sekumpulan biji-biji berwarna merah mengilap yang ada di semak-semak dan dimakan oleh kambing-kambingnya. Dengan rasa ingin tahu, Kaldi pun mencoba memakan biji-biji tersebut. Sungguh ajaib, beberapa saat kemudian sang penggembala kambing itu menari-nari dengan riang, sama seperti kelakuan kambing-kambingnya.

Saat itu lewatlah seorang pria terpelajar asal kota. Pria bernama Aucuba itu merasa mengantuk, lelah, dan lapar. Aucuba kebetulan menyaksikan “aksi gila” Kaldi dan kambing-kambingnya. Saking laparnya, Aucuba pun mencoba makan biji merah yang dimakan Kaldi. Tak berapa lama, Aucuba merasa tubuhnya jadi segar, tenaganya pulih, rasa mengantuknya hilang, dan siap melanjutkan perjalanannya.

Ia pun membawa beberapa biji merah ke kota dan mencampurnya dengan makanan lain. Ia juga menggunakan biji merah itu sebagai bahan pencampur bagi minuman para biarawan agar bisa tetap terjaga selama berdoa. Ia juga menyebarkan biji-biji merah yang ajaib itu ke kota dan biara lain. Aucuba pun jadi orang kaya. Sedangkan, kisah Kaldi dengan kambing-kambingnya tak ada kelanjutannya.

netsains.com

arabika vs robusta

Bagi sebagian orang, minum kopi setiap hari merupakan satu keharusan. Di samping rasanya enak, kopi juga punya banyak manfaat (ada beberapa salah pengertian tentang efek negatif kopi yang dijelaskan di sini). Lalu mengapa kopi yang dijual di kebanyakan coffee shop lebih “enak” rasanya dari kopi yang kita buat sendiri di rumah? Ada beberapa faktor, antara lain:

arabika vs robusta

Kebanyakan kopi yang kita minum adalah kopi Robusta (kalaupun di-blend, persentase kopi Robustanya biasanya lebih banyak), yang kualitasnya di bawah kopi Arabica. Kenyataannya kopi2 Arabica terbaik dari Indonesia lebih banyak diekspor daripada beredar di pasaran dalam negeri -satu hal yang secara bisnis dapat dimaklumi- di sisi lain menyebabkan rata2 orang Indonesia tidak bisa menikmati hasil terbaik dari negerinya sendiri. Tapi kalau kita mau cari, di supermarket2 biasanya ada kok. Cuma harganya sedikit lebih mahal dibandingkan kopi Robusta/blend.
kopitips.com